The best Side of pbn soccer prediction

Football Newcastle transfers: Felix offered to Magpies With the 2023 summer transfer window established to open up, we spherical up the newest news, opportunity bargains and several of the gamers linked with moves out and in of Newcastle...

It seems like you ended up misusing this element by heading also quick. You’ve been temporarily blocked from applying it.

Retain control of the plane, Use the last reliable navigation facts as The idea for First headings, and climb above terrain,

In some cases known as the political "godfather", Tinubu has actually been known for exerting electrical power from guiding the scenes and using his substantial community to again candidates for Workplace.

Although he has normally discussed assembling the most effective hands to guide Nigeria, the nation's problem hasn't been about the caliber of public officers but about accountability, stated Leena Koni Hoffmann-Atar, affiliate fellow while in the Africa software at the Chatham Residence think tank.

The Prediksi berawal saat Andre bertemu dengan Ronal yang bertetangga, kemudian memiliki gagasan untuk berkendara bersama dengan teman-temannya di sekitar kompleks tempat tinggalnya hingga kemudian terbentuk klub tersebut.

From currently being prevented from actively playing from the Leading League to netting a popular purpose at Qatar 2022, the now-Bochum winger has liked very the turnaround

Simply how much blood, sweat, and tears have you poured into this issue? And exactly how much wouldn't it signify to you personally to lastly hoist that championship trophy and dress in that ring on your own finger? We are guessing It truly is value a fairly penny.

So far four conferences of your activity pressure have been carried out and the main points of the meetings is on the market on the next backlink:

Exclusives and characteristics Why Mourinho has gone also significantly this time Jose Mourinho was witnessed as the ultimate winner but what is remaining once the wins dry up? Unwell-tempered loss in Budapest laid bare the situation.

Kini, dengan satu pertandingan sisa, melawat ke markas MU di Aged Trafford, anak asuh Marco Silva itu bisa bermain lepas dan menunjukkan apa yang sekiranya mewakili performa mereka sepanjang musim ini.

Waypoints. A waypoint is often a predetermined geographical posture that's outlined with regard to latitude/longitude coordinates. Waypoints may be a straightforward named level in backlink prediksi skor Place or affiliated with current navaids, intersections, or fixes.

tpc77 tropicana77 trpc77 tpc77 trpc77 tpc77 tropicana77 trpc77 trpc77 tropicana77 tropicana77 trpc77 tpc77 trpc77 tropicana77 tropicana77 trpc77 trpc77 trpc77 tpc77 trpc77 tropicana77 trpc77 tropicana77 tpc77 trpc77 tpc77 trpc77 tpc77 trpc77 trpc77 trpc77 tpc77 tpc77 tpc77

Tottenham established to announce Celtic manager Ange Postecoglou as new boss as early as up coming week soon after months-prolonged research

Beberapa Cara Untuk Melakukan Prediksi Bola Dengan Akurat

Beberapa Cara Untuk Melakukan Prediksi Bola Dengan Akurat

 

Sepak bola adalah olahraga paling populer di dunia, dan banyak orang yang menikmati mengamati pertandingan dan bertaruh pada hasilnya. Namun, memprediksi hasil pertandingan bola dengan recommended reading akurat tidaklah mudah dan membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang baik. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa cara untuk melakukan prediksi bola dengan akurat.

 

Pelajari Statistik

 

Sebagai seorang prediktor bola yang handal, Anda harus mengumpulkan data statistik dari setiap pertandingan yang akan Anda amati. Data ini akan membantu Anda memahami kinerja tim, pemain, dan pelatih. Anda harus mengetahui catatan kemenangan dan kekalahan tim, jumlah gol yang dicetak dan diterima, performa pemain individu, serta taktik dan strategi yang digunakan oleh pelatih. Anda juga dapat menggunakan data statistik untuk menemukan tren dan pola dalam kinerja tim. Misalnya, jika suatu tim memiliki catatan yang baik di kandang sendiri, tetapi buruk di luar kandang, maka Anda dapat mempertimbangkan faktor ini ketika melakukan prediksi.

 

Analisis Kinerja Tim

 

Setelah mengumpulkan data statistik, Anda harus menganalisis kinerja tim dalam beberapa pertandingan terakhir. Analisis ini akan membantu Anda memahami kekuatan dan kelemahan tim, serta memprediksi bagaimana mereka akan bermain di pertandingan yang akan datang. Anda juga dapat menentukan apakah tim tersebut sedang dalam performa terbaik atau sedang mengalami penurunan performa. Selain itu, Anda harus mempertimbangkan apakah tim tersebut memiliki masalah di lini depan atau belakang, dan apakah mereka sedang mengalami cedera atau absen karena suspensi. Semua faktor ini akan mempengaruhi hasil pertandingan dan dapat membantu Anda melakukan prediksi dengan lebih akurat.

 

Evaluasi Kondisi Pemain

 

Kondisi pemain sangat penting dalam setiap pertandingan. Sebagai seorang prediktor bola, Anda harus mengetahui apakah pemain utama tim tersebut sedang dalam kondisi cedera atau absen karena kartu merah. Kondisi mental juga harus dievaluasi, apakah pemain tersebut sedang dalam performa terbaiknya atau sedang mengalami penurunan performa. Selain itu, Anda harus mengetahui apakah pemain tersebut akan bermain dengan motivasi yang tinggi atau tidak, misalnya jika mereka akan memainkan pertandingan kandang atau melawan rival terberat mereka. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi performa pemain dan kinerja tim secara keseluruhan.

 

Tinjau Kondisi Cuaca dan Lapangan

 

Kondisi cuaca dan lapangan juga dapat mempengaruhi hasil pertandingan. Sebelum melakukan prediksi, seorang prediktor bola harus mengetahui kondisi cuaca dan lapangan tempat pertandingan akan dilakukan. Jika cuaca buruk atau lapangan basah, maka peluang terjadinya cedera atau kecelakaan akan meningkat. Selain itu, beberapa tim memiliki gaya bermain yang lebih cocok dengan kondisi cuaca tertentu, seperti tim yang memiliki gaya bermain fisik mungkin akan lebih sulit bermain di lapangan yang basah atau licin.

 

Gunakan Sistem Taruhan yang Teruji

 

Menggunakan sistem taruhan yang teruji dapat membantu Anda meningkatkan peluang kemenangan dan menghindari kekalahan yang tidak perlu. Sistem taruhan yang teruji biasanya didasarkan pada strategi yang telah terbukti berhasil di masa lalu, seperti sistem taruhan Kelly atau sistem taruhan flat. Sistem taruhan Kelly didasarkan pada persentase kemenangan yang diharapkan dan ukuran taruhan yang dipilih berdasarkan kepercayaan diri pada prediksi. Sedangkan sistem taruhan flat adalah ketika Anda memasang jumlah taruhan yang sama pada setiap pertandingan, sehingga menghindari kekalahan besar dalam satu pertandingan.

 

Ikuti Berita Terbaru

 

Sebagai seorang prediktor bola, Anda harus selalu mengikuti berita terbaru tentang tim, pemain, dan pelatih. Berita tentang cedera, suspensi, atau pergantian pelatih dapat mempengaruhi hasil pertandingan. Jadi, pastikan untuk selalu mengikuti berita terbaru dan memperbarui prediksi Anda jika ada perubahan signifikan. 

 

Mengandalkan Intuisi

 

Meskipun data dan statistik sangat penting dalam melakukan prediksi bola dengan akurat, mengandalkan intuisi juga dapat membantu. Sebagai seorang prediktor bola yang handal, Anda harus memiliki pengalaman dan insting yang kuat untuk memprediksi hasil pertandingan. Anda harus memperhitungkan semua faktor yang telah disebutkan di atas dan mengevaluasi peluang kemenangan dengan hati-hati. Namun, pada akhirnya, Anda harus mengandalkan insting Anda untuk menentukan pilihan terbaik.

 

Kesimpulan

 

Memprediksi hasil pertandingan bola dengan akurat membutuhkan banyak pengetahuan dan keterampilan. Sebagai seorang prediktor bola yang handal, Anda harus mengumpulkan data statistik, menganalisis kinerja tim, mengevaluasi kondisi pemain, meninjau kondisi cuaca dan lapangan, menggunakan sistem taruhan yang teruji, mengikuti berita terbaru, dan mengandalkan intuisi. Namun, Anda harus selalu ingat bahwa tidak ada prediksi yang 100% akurat. Sebagai seorang prediktor bola, Anda harus siap menerima kekalahan dan terus belajar dari kesalahan Anda. Dengan keterampilan dan pengalaman yang terus berkembang, Anda akan menjadi seorang prediktor bola yang handal dan sukses.

Nostalgia Perjalanan Timnas Indonesia di SEA Games

berita bola

 

Timnas Indonesia U-22 akan berjuang untuk mendapat prestasi terbaik di SEA Games 2023 yang akan berlangsung di Kamboja. Skuat asuhan Indra Sjafri memburu medali emas sekaligus untuk mengakhiri penantian 32 tahun.

 

Timnas Indonesia U-22 akan memulai perjuangan dari Grup A. Garuda Muda tergabung dengan tuan rumah Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste.

 

BolaSkor.com mengajak untuk melihat kembali perjalan tim sepak bola Indonesia sepanjang mengikuti SEA Games 2023.

 

1. SEA Games 1977

 

Pada tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia berhasil berada di puncak Grup A. Tapi pada babak gugur Timnas Indonesia harus gigit jari lantaran didiskualifikasi dan gagal mendapat medali.

 

Babak Grup:

 

- Malaysia 1-2 Indonesia (Iswadi Idris, Hadi Ismanto)
- Indonesia 4-0 Brunei Darussalam
- Filipina 1-1 Indonesia

 

Indonesia 1-1 Thailand (Indonesia didiskulaifikasi dan kemenangan didapatkan oleh Thailand)

 

2. SEA Games 1979:

 


Tahun ini pun Timnas Indonesia menunjukan tajinya, berada di peringkat dua pada babak fase grup dan masuk final. Tapi harus kandas dari Malaysia dan harus puas mendapatkan medali perak.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 3-0 Singapura (Iswadi Idris, Risdianto, Rully Nere)
- Indonesia 1-3 Thailand (Dede Sulaiman)
- Indonesia 0-0 Malaysia
- Indonesia 2-1 Burma

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (3-1) Thailand

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Malaysia

 

3. SEA Games 1981, 1983, dan 1985:

 

Timnas Indonesia tidak bisa berbicara banyak. Mereka hanya mampu menduduki peringkat ketiga pada tahun 1981, peringkat keempat tahun 1983, dan peringkat kelima 1985. Tiga edisi SEA Games tersebut menjadi penurunan prestasi dari Timnas Indonesia.

 

4. SEA Games 1987:

 


Gelaran SEA Games tahun ini menjadi kejayaan untuk sepak bola Indonesia. Bermain di rumah sendiri, Timnas Indonesia berhasil memberikan medali emas untuk rakyat Indonesia.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Brunei Darussalam
- Indonesia 0-0 Thailand

 

Semifinal:

 

Indonesia 4-1 Burma (Ryully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yakobi, Robby Darwis)

 

Final:

 

Indonesia 1-0 Malaysia (Ribut Waidi)

 

5. SEA Games 1989:

 

Tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia sangat dominan di fase grup, tapi pada babak semifinal mereka harus kalah dari Singapura dan harus puas mendapatkan medali perunggu.

 

- Indonesia 6-0 Brunei Darussalam (Mustaqim, I Made Pasek, Jaya Hartono)
- Indonesia 5-1 Filipina (I Made Pasek, Hanafing, Ricky Yacobi, Mustaqim)
- Indonesia 0-2 Malaysia

 

Semifinal:

 

Singapura 1-0 Indonesia

 

Peringkat 3:

 

Indonesia 1-1 (9-8) Thailand

 

SEA Games 1991:

 

SEA Games kali ini merupakan tahun emas sepak bola Inodnesia. Berjaya dari fase Grup sampai dengan final Indonesia mampu mengatasi perlawanan Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Malaysia (Widodo C Putro, Rocky Putiray)
- Indonesia 1-0 Vietnam (Robby Darwis)
- Filipina 1-2 Indonesia (Ferryl Raymond, Rocky Putiray)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

Final:

 

Indonesia 0-0 (4-3) Thailand

 

6. SEA Games 1993-1995:

 

Timnas Indonesia seperti sulit mengulang kejayaan tahun 1991, dia edisi tersebut Timnas Indonesia hanya berada di posisi keempat dan keenam.

 

7. SEA Games 1997:

 

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan kombinasi pemain seperti Ansyari Lubis, Fakhri Husaini, Widodo C Putro, dan Kurniawan Dwi Yulianto menjadikan Indonesia tim yang cukup disegani. Bermain hingga babak final, namun kembali Thailand jadi batu sandungan skuad Garuda.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 5-2 Laos (Robby Darwis, Widodo C Putro, Ansyari Lubis, Kurniawan Dwi yulianto)
- Indonesia 2-2 Vietnam (Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 4-0 Malaysia (Fakhri Husaini, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 2-0 Filipina (Uston Nawani, Kurniawan Dwi Yulianto)

 

Semifinal:

 

Indonesia 2-1 Singapura (Bima Sakti, Fakhri Husaini)

 

Final:

 

Indonesia 1-1 (2-4) Thailand (Kurniawan Dwi Yulianto)

 

8. SEA Games 1999:

 

Timnas Indonesia kembali berkesempatan untuk bisa meraih medali emas pada gelaran ini. Tangguh di fase grup dengan bermain tanpa kekalahan. Tapi ketika babak semifinal, mereka harus takluk dari, Vietnam dan hanya mampu meraih medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 1-0 Kamboja (Andrian Mardiansyah)
- Indonesia 6-0 Malaysia (Harianto Prasetyo, Berita Bola Terkini Rochi Putiray, Bambang Pamungkas, Ali Sunan)
- Indonesia 1-1 Singapura (Bima Sakti)
- Brunei Darussalam 0-3 Indonesia (Uston Nawawi, Bima Sakti, Andrian Mardiansyah)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-1 Vietnam

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

9. SEA Games 2001-2009

 

Pada era tersebut, Timnas Indonesia seperti mengakami kemunduran prestasi. Lima gelaran SEA Games, Timnas Indonesia tidak mendapatkan medali sama sekali.

 

10. SEA Games 2011:

 

Baru pada ajang SEA Games 2011, Timnas Indonesia seperti bangkit dari kubur. Bermodalkan pemain U-23 dan dilatih oleh Rahmad Darmawan, tapi kembali di final mereka harus takluk dari Malaysia.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 6-0 Kamboja (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansah, Ramdani Lestaluhu)
- Singapura 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)
Indonesia 3-1 Thialand (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Ferdinand Sinaga)
Indonesia 0-1 Malaysia

 

Semifinal:

 

Vietnam 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)

 

Final:

 

Malaysia 1-1 (4-3) Indonesia (Gunawan Dwi Cahyo)

 

11. SEA Games 2013:

 

Selang dua tahun, sepertinya Timnas Indonesia akan mendapatkan medali emas. Bermain cukup baik di babak fase grup tao kembali, mereka harus gagal di final usai kalah dari Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Kamboja 0-1 Indonesia (Yandi Sofyan)
Indonesia 1-4 Thailand (Andri Ibo)
Indonesia 0-0 Timor Leste
Indonesia 1-0 Myanmar (Alfin Tuasalamony)

 

Semifinal:

 

Malaysia 1-1 (3-4) Indonesia (Bayu Gatra)

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Thailand

 

12. SEA Games 2015:

 

Perjalan Timnas Indonesia ini sebenarnya cukup baik. Mereka berhasil masuk ke semifinal tapi kembali Thailand menjadi momok besar Timnas Indonesia untuk bisa mendapatkan medali emas.

 

Babak Grup:

 

- Myanmar 4-2 Indonesia (Abduh Lestaluhu, Ahmad Noviandani)
Indonesia 6-1 Kamboja (Muchlis Hadi, Ahmad Noviandani, Wawan Febrianto, Evan Dimas)
- Indonesia 2-0 Filipina (Evan Dimas)
- Singapura 0-1 Indonesia (Evan Dimas)

 

Semifinal:

 

Thailand 5-0 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Vietnam 5-0 Indonesia

 

13. SEA Games 2017

 

Era baru Timnas Indonesia dengan didatangkannya pelatih asal Spanyol Luis Milla. Ekspektasi tinggi untuk tim ini dengan skuat yang mempuni. Namun pelatih asal Spanyol itu tidak bisa memberikan medali emas untuk Indonesia dan hanya memberikan medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 1-1 Thailand (Septian David Maulana)
Indonesia 3-0 Filipina (Septian David Maulana, Muhammad Hargianto, Saddil Ramdani)
- Timor Leste 0-1 Indonesia (Marinus Wanewar)
- Vietnam 0-0 Indonesia
Indonesia 2-0 Kamboja (Ezra Walian, Febri Hariyadi)

 

Semifinal:

 

Malaysia 0-1 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Evan Dimas, Septian David Maulana, Rezaldi Hehanussa)

 

14. SEA Games 2019

 

Timnas Indonesia kembali gagal mendulang medali emas. Di final, Garuda Muda dikalahkan kekuatan baru Asia Tenggara Vietnam. Indonesia harus puas dengan medali perak.

 

Babak Grup:

 

Thailand 0-2 Indonesia (Egy Maulana, Osvaldo Haay)

 

Indonesia 2-0 Singapura (Osvaldo Haay, Asnawi Mangkualam)

 

Vietnam 2-1 Indonesia (Sani Rizky)

 

Indonesia 8-0 Brunei Darussalam (Osvaldo Haay(3 gol), Egy Maulana (2 gol), Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Andy Setyo)

 

Indonesia 4-0 Laos (Saddil Ramdani, Osvaldo Haay (2 gol), Bagas Adi)

 

Semifinal:

 

Myanmar 2-4 (a.e.t) Indonesia (Evan Dimas (2 gol), Egy, Osvaldo)

 

Final:

 

Indonesia 0-3 Vietnam

 

15. SEA Games 2021

 

Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021 Vietnam meraih medali perunggu. Skuat Garuda Muda harus kalah bersaing dengan Vietnam yang mempertahankan medali emas, dan Thailand yang merebut medali perak.

 

Babak Grup:

 

Vietnam 3-0 Indonesia

 

Indonesia 4-1 Timor Leste (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman (2 gol), Fachruddin Aryanto)

 

Filipina 0-4 Indonesia (Muhammad Ridwan, Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan (penalti)

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan)

 

Babak Semifinal:

 

Thailand 1-0 (a.e.t) Indonesia

 

Perebutan Perunggu:

 

Malaysia 1-1 (3-4 penalti) Indonesia

 

Final:

 

Vietnam 1-0 Thailand

 

Keterangan: Hingga 1999 SEA Games diikuti Timnas Indonesia Senior masing-masing negara. Sejak 2001 berubah menjadi Timnas Indonesia U-23, dan pada 2017 berubah menjadi Timnas Indonesia U-22. Kebijakan Timnas Indonesia U-22/U-23 tergantung regulasi sang tuan rumah.

 

Penulis: Frengky Aruan dan Tengku Sufiyanto

Nostalgia Perjalanan Timnas Indonesia di SEA Games

berita bola

 

Timnas Indonesia U-22 akan berjuang untuk mendapat prestasi terbaik di SEA Games 2023 yang akan berlangsung di Kamboja. Skuat asuhan Indra Sjafri memburu medali emas sekaligus untuk mengakhiri penantian 32 tahun.

 

Timnas Indonesia U-22 akan memulai perjuangan dari Grup A. Garuda Muda tergabung dengan tuan rumah Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste.

 

BolaSkor.com mengajak untuk melihat kembali perjalan tim sepak bola Indonesia sepanjang mengikuti SEA Games 2023.

 

1. SEA Games 1977

 

Pada tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia berhasil berada di puncak Grup A. Tapi pada babak gugur Timnas Indonesia harus gigit jari lantaran didiskualifikasi dan gagal mendapat medali.

 

Babak Grup:

 

- Malaysia 1-2 Indonesia (Iswadi Idris, Hadi Ismanto)
- Indonesia 4-0 Brunei Darussalam
- Filipina 1-1 Indonesia

 

Indonesia 1-1 Thailand (Indonesia didiskulaifikasi dan kemenangan didapatkan oleh Thailand)

 

2. SEA Games 1979:

 


Tahun ini pun Timnas Indonesia menunjukan tajinya, berada di peringkat dua pada babak fase grup dan masuk final. Tapi harus kandas dari Malaysia dan harus puas mendapatkan medali perak.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 3-0 Singapura (Iswadi Idris, Risdianto, Rully Nere)
- Indonesia 1-3 Thailand (Dede Sulaiman)
- Indonesia 0-0 Malaysia
- Indonesia 2-1 Burma

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (3-1) Thailand

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Malaysia

 

3. SEA Games 1981, 1983, dan 1985:

 

Timnas Indonesia tidak bisa berbicara banyak. Mereka hanya mampu menduduki peringkat ketiga pada tahun 1981, peringkat keempat tahun 1983, dan peringkat kelima 1985. Tiga edisi SEA Games tersebut menjadi penurunan prestasi dari Timnas Indonesia.

 

4. SEA Games 1987:

 


Gelaran SEA Games tahun ini menjadi kejayaan untuk sepak bola Indonesia. Bermain di rumah sendiri, Timnas Indonesia berhasil memberikan medali emas untuk rakyat Indonesia.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Brunei Darussalam
- Indonesia 0-0 Thailand

 

Semifinal:

 

Indonesia 4-1 Burma (Ryully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yakobi, Robby Darwis)

 

Final:

 

Indonesia 1-0 Malaysia (Ribut Waidi)

 

5. SEA Games 1989:

 

Tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia sangat dominan di fase grup, tapi pada babak semifinal mereka harus kalah dari Singapura dan harus puas mendapatkan medali perunggu.

 

- Indonesia 6-0 Brunei Darussalam (Mustaqim, I Made Pasek, Jaya Hartono)
- Indonesia 5-1 Filipina (I Made Pasek, Hanafing, Ricky Yacobi, Mustaqim)
- Indonesia 0-2 Malaysia

 

Semifinal:

 

Singapura 1-0 Indonesia

 

Peringkat 3:

 

Indonesia 1-1 (9-8) Thailand

 

SEA Games 1991:

 

SEA Games kali ini merupakan tahun emas sepak bola Inodnesia. Berjaya dari fase Grup sampai dengan final Indonesia mampu mengatasi perlawanan Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Malaysia (Widodo C Putro, Rocky Putiray)
- Indonesia 1-0 Vietnam (Robby Darwis)
- Filipina 1-2 Indonesia (Ferryl Raymond, Rocky Putiray)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

Final:

 

Indonesia 0-0 (4-3) Thailand

 

6. SEA Games 1993-1995:

 

Timnas Indonesia seperti sulit mengulang kejayaan tahun 1991, dia edisi tersebut Timnas Indonesia hanya berada di posisi keempat dan keenam.

 

7. SEA Games 1997:

 

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan kombinasi pemain seperti Ansyari Lubis, Fakhri Husaini, Widodo C Putro, dan Kurniawan Dwi Yulianto menjadikan Indonesia tim yang cukup disegani. Bermain hingga babak final, namun kembali Thailand jadi batu sandungan skuad Garuda.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 5-2 Laos (Robby Darwis, Widodo C Putro, Ansyari Lubis, Kurniawan Dwi yulianto)
- Indonesia 2-2 Vietnam (Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 4-0 Malaysia (Fakhri Husaini, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 2-0 Filipina (Uston Nawani, Kurniawan Dwi Yulianto)

 

Semifinal:

 

Indonesia 2-1 Singapura (Bima Sakti, Fakhri Husaini)

 

Final:

 

Indonesia 1-1 (2-4) Thailand (Kurniawan Dwi Yulianto)

 

8. SEA Games 1999:

 

Timnas Indonesia kembali berkesempatan untuk bisa meraih medali emas pada gelaran ini. Tangguh di fase grup dengan bermain tanpa kekalahan. Tapi ketika babak semifinal, mereka harus takluk dari, Vietnam dan hanya mampu meraih medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 1-0 Kamboja (Andrian Mardiansyah)
- Indonesia 6-0 Malaysia (Harianto Prasetyo, Rochi Putiray, Bambang Pamungkas, Ali Sunan)
- Indonesia 1-1 Singapura (Bima Sakti)
- Brunei Darussalam 0-3 Indonesia (Uston Nawawi, Bima Sakti, Andrian Mardiansyah)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-1 Vietnam

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

9. SEA Games 2001-2009

 

Pada era tersebut, Timnas Indonesia seperti mengakami kemunduran prestasi. Lima gelaran SEA Games, Timnas Indonesia tidak mendapatkan medali sama sekali.

 

10. SEA Games 2011:

 

Baru pada ajang SEA Games 2011, Timnas Indonesia seperti bangkit dari kubur. Bermodalkan pemain U-23 dan dilatih oleh Rahmad Darmawan, tapi kembali di final mereka harus takluk dari Malaysia.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 6-0 Kamboja (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansah, Ramdani Lestaluhu)
- Singapura 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)
Indonesia 3-1 Thialand (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Ferdinand Sinaga)
Indonesia 0-1 Malaysia

 

Semifinal:

 

Vietnam 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)

 

Final:

 

Malaysia 1-1 (4-3) Indonesia (Gunawan Dwi Cahyo)

 

11. SEA Games 2013:

 

Selang dua tahun, sepertinya Timnas Indonesia akan mendapatkan medali emas. Bermain cukup baik di babak fase grup tao kembali, mereka harus gagal di final usai kalah dari Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Kamboja 0-1 Indonesia (Yandi Sofyan)
Indonesia 1-4 Thailand (Andri Ibo)
Indonesia 0-0 Timor Leste
Indonesia 1-0 Myanmar (Alfin Tuasalamony)

 

Semifinal:

 

Malaysia 1-1 (3-4) Indonesia (Bayu Gatra)

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Thailand

 

12. SEA Games 2015:

 

Perjalan Timnas Indonesia ini sebenarnya cukup baik. Mereka berhasil masuk ke semifinal tapi kembali Thailand menjadi momok besar Timnas Indonesia untuk bisa mendapatkan medali emas.

 

Babak Grup:

 

- Myanmar 4-2 Indonesia (Abduh Lestaluhu, Ahmad Noviandani)
Indonesia 6-1 Kamboja (Muchlis Hadi, Ahmad Noviandani, Wawan 755 Sports iD Febrianto, Evan Dimas)
- Indonesia 2-0 Filipina (Evan Dimas)
- Singapura 0-1 Indonesia (Evan Dimas)

 

Semifinal:

 

Thailand 5-0 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Vietnam 5-0 Indonesia

 

13. SEA Games 2017

 

Era baru Timnas Indonesia dengan didatangkannya pelatih asal Spanyol Luis Milla. Ekspektasi tinggi untuk tim ini dengan skuat yang mempuni. Namun pelatih asal Spanyol itu tidak bisa memberikan medali emas untuk Indonesia dan hanya memberikan medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 1-1 Thailand (Septian David Maulana)
Indonesia 3-0 Filipina (Septian David Maulana, Muhammad Hargianto, Saddil Ramdani)
- Timor Leste 0-1 Indonesia (Marinus Wanewar)
- Vietnam 0-0 Indonesia
Indonesia 2-0 Kamboja (Ezra Walian, Febri Hariyadi)

 

Semifinal:

 

Malaysia 0-1 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Evan Dimas, Septian David Maulana, Rezaldi Hehanussa)

 

14. SEA Games 2019

 

Timnas Indonesia kembali gagal mendulang medali emas. Di final, Garuda Muda dikalahkan kekuatan baru Asia Tenggara Vietnam. Indonesia harus puas dengan medali perak.

 

Babak Grup:

 

Thailand 0-2 Indonesia (Egy Maulana, Osvaldo Haay)

 

Indonesia 2-0 Singapura (Osvaldo Haay, Asnawi Mangkualam)

 

Vietnam 2-1 Indonesia (Sani Rizky)

 

Indonesia 8-0 Brunei Darussalam (Osvaldo Haay(3 gol), Egy Maulana (2 gol), Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Andy Setyo)

 

Indonesia 4-0 Laos (Saddil Ramdani, Osvaldo Haay (2 gol), Bagas Adi)

 

Semifinal:

 

Myanmar 2-4 (a.e.t) Indonesia (Evan Dimas (2 gol), Egy, Osvaldo)

 

Final:

 

Indonesia 0-3 Vietnam

 

15. SEA Games 2021

 

Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021 Vietnam meraih medali perunggu. Skuat Garuda Muda harus kalah bersaing dengan Vietnam yang mempertahankan medali emas, dan Thailand yang merebut medali perak.

 

Babak Grup:

 

Vietnam 3-0 Indonesia

 

Indonesia 4-1 Timor Leste (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman (2 gol), Fachruddin Aryanto)

 

Filipina 0-4 Indonesia (Muhammad Ridwan, Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan (penalti)

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan)

 

Babak Semifinal:

 

Thailand 1-0 (a.e.t) Indonesia

 

Perebutan Perunggu:

 

Malaysia 1-1 (3-4 penalti) Indonesia

 

Final:

 

Vietnam 1-0 Thailand

 

Keterangan: Hingga 1999 SEA Games diikuti Timnas Indonesia Senior masing-masing negara. Sejak 2001 berubah menjadi Timnas Indonesia U-23, dan pada 2017 berubah menjadi Timnas Indonesia U-22. Kebijakan Timnas Indonesia U-22/U-23 tergantung regulasi sang tuan rumah.

 

Penulis: Frengky Aruan dan Tengku Sufiyanto

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15